Rabu 19/11/2021 — Program unggulan Revitalisasi Posyandu menuju Posyandu Keluarga harus kita dukung untuk mencapai Misi Sehat dan Cerdas. Salah satu bentuk dukungan DP3AP2KB Provinsi NTB adalah peningkatan kapasitas SDM melalui Bimbingan Teknis kader BKB serta mengintegrasikan kegiatan BKB dengan posyandu dan PAUD dalam bentuk BKB Holistik Integratif. Hal ini disampaikan oleh Kepala DP3AP2KB Provinsi NTB Ir. Husnanidiaty Nurdin, MM dalam arahannya pada kegiatan Bimbingan Teknis Pengmbangan Bina Keluarga Balita Holistik Integratif (BKB HI) di Kabupaten Dompu dan Sumbawa.
Sasaran dari kegiatan bina keluarga ini adalah keluarga yang memiliki balita (bisa ibu, ayah, kakek, nenek, paman, bibik, dsb), sementara posyandu menangani langsung balitanya, remaja maupun lansia. Inilah yang harus diintegrasikan agar semua pendekan dilakukan untuk mencegah stunting.
Kepala Bidang PPKB Provinsi NTB Baiq Ayu Juita Mayasari, SE dan Kasi Keluarga Sejahtera Siti Muzakarah, SKM. merespon arahan kadis P3AP2KB Provinsi NTB bahwa posyandu harus terintegrasi dengan program-program lain seperti zero waste, PAUD, BKB, BKR, BKL, Bumdes, dsb. Untuk itu kab/kota harus bekerja keras untuk mengintegrasikannya, agar tidak hanya merubah nama posyandu konvensional menjadi posyandu keluarga tetapi pelaksanaan/operasionalnya harus komprehensif dan terpadu dengan program lain.
Sementara itu, Kepala Bidang Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga Kota Bima, Ilham, SKM menjelaskan untuk Pengelolaan BKB HI harus memenuhi beberapa unsur antara lain harus ada BKB dan PAUD pada desa yang sama, tersedianya unsur-unsur pengelola/pengurusnya antara lain kader BKB, kader posyandu, guru PAUD, perangkat desa, PLKB, bidan desa dan PKK. Jika unsur tersebut sudah lengkap maka integrasi sudah dapat dilakukan dan dikukuhkan dalam bentuk SK kepala desa. Selanjutnya kab/kota harus rutin melakukan bimtek kepada BKB HI agar kader-kadernya dapat memahami tugas dan fungsinya dalam melaksanakan kegiatan kelompok BKB HI.