Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Provinsi NTB bersama tim RS Mandalika Provinsi NTB kembali melanjutkan program Jumat Salam ke-8 di Kabupaten Sumbawa Barat, Sabtu (16/12/23). Sasarannya adalah masyarakat Desa Senayan, Kecamatan Poto Tano.
Kegiatan Jumat salam ini dihadiri oleh perwakilan DP3A Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Kepala UPTD PPA, Kepala Desa Senayan, TP PKK, Kader Posyandu, tokoh agama, dan tokoh masyarakat, tokoh pemuda.
Kepala DP3AP2KB Provinsi NTB, Ibu Nunung Triningsih, didampingi tim dari RS Mandalika hadir membuka acara. Dalam sambutannya, Ibu Kadis mengapresiasi Kabupaten Sumbawa Barat atas berbagai capaian baik di KSB akhir-akhir ini, khususnya di bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.
“Kami berterima kasih kepada semua pihak, tahun ini KSB ditetapkan sebagai Kabupaten Layak Anak, ini menjadi motivasi kita bersama, untuk terus mencegah terjadinya kasus kekerasan terhadap anak maupun perkawinan anak,” jelasnya.
Lebih lanjut, Ibu Kadis memaparkan berbagai data terkait kekerasan terhadap perempuan dan anak termasuk perkawinan anak. Berdasarkan data Kantor Pengadilan Agama NTB, angka dispensasi perkawinan anak KSB termasuk paling rendah dari 10 Kab./Kota di NTB.
Selain itu, data kekerasan terhadap perempuan dan anak tahun 2023 KSB juga paling rendah. “Dan Alhamdulillah tidak ada di Desa Senayan,” tuturnya disambut tepuk tangan meriah dari perserta Jumat salam.
“Satu-satunya yang masih menjadi tugas kita bersama adalah masalah stunting, KSB termasuk urutan dua paling bawah, di atas Kabupaten Sumbawa. Kedepan perlu dilakukan penguatan peran posyandu keluarga,” tambahnya.
Sementara itu, Kabid Perlindungan Anak, DP3A KSB, Ibu Kalsum, menyampaikan berbagai program yg telah dilakukan untuk meminimalisir kasus kekerasan termasuk perkawinan anak di KSB, salah satunya dengan mengoptimalkan peran kelompok Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM), DRPPA, Dialog Warga, Kader Posyandu, TP PKK, termasuk Forum Anak.
“Forum ini selama ini menjadi garda terdepan dalam melakukan upaya pencegahan kekerasan terhadap anak, terutama dalam membangun kesadaran masyarakat agar terjadi perubahan sikap dan perilaku yg memberikan perlindungan kepada anak,” jelasnya.
Meski demikian, Ibu Kabid mengakui bahwa masih banyak kasus yang terjadi di masyarakat yang tidak terlapor. Oleh karena itu, melalui Jumat Salam ini juga disosialisasikan terkait lembaga pengaduan (UPTD PPA).
“Jika ada kasus kekerasan anak, KDRT, ataupun lainnya, silahkan disampaikan ke pemerintah terdekat, sesuai prosedur yang ada. Jangan segan untuk melapor jika mendengar, melihat dan merasakan adanya kasus di masyarakat, semua biaya gratis,” jelasnya.
Jumat Salam ini juga diwarnai oleh dialog bersama warga. Masyarakat cukup antusias menyampaikan curahan hati terkait permasalahan perempuan dan anak. Masyarakat juga menyampaikan ucapan terima kasih atas kedatangan tim Jumat Salam di Desa Senayan.
Acara ditutup dengan pemberian 75 paket telur secara simbolis oleh Kepala DP3AP2KB Provinsi NTB kepada masyarakat (stunting). Hal ini sebagai salah satu upaya pemerintah untuk memaksimalkan tumbuh kembang anak melalui pemberian protein hewani. Sehingga kedepan, angka stunting di KSB bisa menurun.
sukses