-
Panutan Utama Anak adalah Orangtua, Bukan Teknologi
Siaran Pers Nomor: B-080/SETMEN/HM.02.04/03/2021 Jakarta (27/03) Peran pengasuhan yang seimbang antara ibu dan ayah, utamanya pada situasi pandemi Covid-19 sangat penting dan berdampak pada tumbuh kembang anak. Walaupun saat ini teknologi semakin maju dan dekat dengan kehidupan kita, namun orangtua dituntut mampu menjadi teladan dan panutan utama bagi anak-anaknya. Orangtua, baik ayah maupun ibu harus saling berbagi peran dalam pengasuhan anak, termasuk mampu bersama-sama menjadi panutan dalam penerapan Protokol Kesehatan. “Salah satu arahan Presiden RI, Joko Widodo kepada Kemen PPPA adalah Peningkatan Peran Ibu dan Keluarga dalam Pendidikan/Pengasuhan Anak. Meskipun begitu, bukan berarti pendidikan atau pengasuhan anak hanya merupakan tugas perempuan atau ibu saja. Namun, kesetaraan dalam keluarga dan pembagian…
-
Menteri PPPA Tegaskan Pentingnya Pemenuhan Hak Anak dalam Hadapi Peradaban 5.0
Siaran Pers Nomor: B-081/SETMEN/HM.02.04/03/2021 Jakarta (27/3) – Saat ini dunia tengah berada pada revolusi industri 4.0 yang menekankan pada digitalisasi dan ditandai dengan penggunaan teknologi informasi dalam setiap kehidupan manusia. Nantinya, dengan semakin berkembangnya teknologi informasi ini, dunia pun akan memasuki revolusi society 5.0, di mana peran manusia banyak yang digantikan oleh robot. Menurut Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga, meskipun teknologi informasi dapat membawa efisiensi terutama dalam kondisi pandemi Covid-19, hal ini juga memiliki risiko bagi masa depan anak. “Pesatnya perkembangan teknologi informasi memiliki banyak manfaat, tetapi juga ancaman tersendiri untuk anak, seperti persaingan angkatan kerja yang semakin ketat, meningkatnya risiko cybercrime, serta ketimpangan sosial dan…
-
Ma’ruf Amin : ingin calon pasangan harus lulus kelas konseling pranikah
Jakarta (18/03/2021) — Wakil Presiden Ma’ruf Amin ingin calon pasangan harus lulus kelas konseling pranikah untuk bisa melanjutkan hingga ke tahap pernikahan. Dalam konseling, bisa diajarkan hal-hal yang paling krusial dalam perkawinan. “Misalnya tujuan perkawinan, hak dan kewajiban serta cara untuk saling memahami pasangan masing-masing, seluk-beluk kesehatan reproduksi dan persalinan, kesehatan ibu hamil dan anak, dan sebagainya,” katanya saat membuka acara Gerakan Nasional Pendewasaan Usia Perkawinan, secara virtual, Kamis (18/3/2021). “Bahkan apabila diperlukan, dibuat aturan bagi calon pasangan perkawinan harus lulus kelas konseling pranikah,” tambah dia. Menurut Ma’ruf, konseling pranikah menjadi sangat penting terutama setelah adanya temuan semakin tingginya kasus perceraian. Data dari Badilag Mahkamah Agung menyebutkan penyebab perceraian yang…
-
Dompu Optimis Naik Peringkat KLA tahun 2021
Dompu (08/03/2021) — Tim Gugus Tugas KLA Kabupaten Dompu yakin naik peringkat dalam penilaian Kabupaten/Kota Layak Anak tahun 2021. Kepala Dinas PPPA Kabupaten Dompu Daryati Kustilawati menyatakan optimisme tersebut dihadapan tim monev provinsi yang dipimpin oleh Ir. Husnaniaty Nurdin, MM. Pernyataan tersebut kiranya tidak berlebihan jika melihat capaian Dompu saat ini yang sudah meraih KLA Pratama dan progres yang sedang berjalan. “Siang malam saya pantau staf saya digugus tugas KLA untuk bekerja mengisi dan mendiskusikan jawaban pertanyaan Penilaian KLA,”ungkap Daryati. “Jika ada masalah segera kita selesaikan, mudahan hasilnya lebih baik dari tahun 2019,lanjutnya. Kepala Dinas P3AP2KB Provinsi Ir. Husnanidiaty Nurdin membagi trik-trik cara memaksa kepala OPD agar komitmen mendukunh KLA.…
-
Walikota Bima Launching KLA: Saya ingin Tahun ini Bima Raih KLA
Raba (08/03/2021) — Komitmen Walikota Bima untuk mewujudkan Kota Layak Anak (KLA) ditandai dengan Launching KLA di Gedung Seni dan Budaya. Dihadapan para kepala OPD, stakeholder, Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat H. Muhammad Lutfi, SE menantang para kepala Dinas untuk menyiapkan program dan infrastruktur dimasing-masing sektor untuk mendukung pencapaian KLA Kota Bima. “Saya ingin Kota Bima Raih Predikat KLA tahun ini, sebagai wujud komitmen kita dalam menyiapkan masa depan generasi penerus bangsa,”ujar Muhammad Lutfi. “Kota Bima jangan sampai kalah dengan 4 kabupaten/kota yang sudah meraih KLA,”tantang Walikota. Sebagai informasi di NTB ada 4 kabupaten/kota yang sudah berhasil meraih predikat KLA yaitu Mataram, Lombok Barat, Dompu dan Kabupaten Bima. Lebih lanjut…
-
KLU Bertekad raih KLA tahun 2021
Tanjung (25/02/2021) — Kabupaten Lombok Utara tahun 2021 bertekad raih predikat Kabupaten Layak Anak (KLA). Pada tahun 2020 Lombok Utara belum meraih KLA karena belum memenuhi persyaratan yang terdiri dari 6 kluster dan 24 indikator penilaian KLA, yaitu Kelembagaan, Hak Lingkungan Keluarga dan Pengasuhan Alternatif Hak Sipil dan kebebasan, Kesehatan dasar dan Kesejahteraan, Hak Pendidikan, Budaya dan Pemanfaatan waktu luang, serta hak Perlindungan Khusus. “Kami masih perlu sedikit peningkatan performance menuju Predikat KLA Pratama, nilai sudah 500 masih kurang 100 lagi, ujar Kabid PPPA Lombok Utara Wardoyo, SPd. “Kami berharap Bappeda berkomitmen dalam perencanaan penganggaran berbasis gender (PPRG) untuk mendukung KLA,”tambah Wardoyo. Kepala Dinas P3AP2KB Provinsi NTB Ir. Husnanidiaty Nurdin…
-
Forum anak Aktif Sosialisasikan Anti Pernikahan Anak di Lombok Tengah
Praya (23/02/2021) – Forum Anak NTB ikut terlibat aktif dalam kampanye Stop Perkawinan Anak bersama PLAN International melalui program Let’s Talk Project. Kegiatan dilaksanakan di Posyandu Keluarga Dusun Dasan Duah, Sukarara Lombok Tengah. Kegiatan dilaksanakan oleh Forum Anak berkolaborasi dengan mahasiswa KKN Poltekes Mataram dan Puskesmas Praya. Pada malam harinya dilaksanakan diskusi dengan perangkat desa, kepala dusun dan ketua RT/RW membahas masalah perkawinan anak di dusun Lemerek, Praya, Lombok Tengah. Saat diskusi dengan aparat desa tersebut, nampak semangat dan antusiasme warga untuk berkomitmen dalam mencegah perkawinan anak melalui peraturan desa atau Awig-awig. Menurut fasilitator anak Kak Ganefo, untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang perkawinan anak perlu diadakan pelatihan dengan sasaran anak-anak…
-
Mataram Bersiap Menyongsong KLA Dengan Upaya Sinergi Antar OPD
Mataram (25/02/2021) – Kota Layak Anak (KLA) kategori Madya yang saat ini disandang oleh Kota Mataram siap dipertahankan tahun 2021, Kepala Dinas PPPA Kota Mataram Hj. Dewi Mardiana Ariany bertekad meningkatkan kategori menjadi lebih baik lagi. Sebagai informasi bahwa kategori penilaian KLA ada 5 tingkat yaitu Pratama, Madya, Nindya Utama dan KLA. Diakui oleh Dewi Mardiana Ariany masih banyak persyaratan menuju puncak tertinggi capaian KLA, untuk mencapainya perlu sinergi program antar instansi yang tergabung dalam Tim Gugus Tugas KLA dengan instansi utama Bappeda, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Dinas Sosial, Dukcapil, Dinas Perhubungan, Dinas PU dan instansi lainnya. Semua instansi tersebut bekerja sama untuk mengerjakan tupoksinya sesuai dengan kluster penilaian pada…
-
Lombok Timur Targetkan Raih Kabupaten Layak Anak tahun 2021
Selong (23/02/2021) – Tim Gugus Tugas Kabupaten Layak Anak (KLA) Lombok Timur mencanangkan target raih predikat layak anak tahun 2021, sebuah tekat mulia mewujudkan perlindungan anak demi masa depan bangsa. Tekad tersebut dicanangkan saat anggota tim gugus tugas bertemu dengan tim monev dari DP3AP2KB Provinsi NTB. Rapat tersebut dipimpin langsung oleh Sekda Lombok Timur Drs. H. Muhamad Juani Tofik, M.AP. “Tugas kita sekarang adalah melengkapi komponen yang dipersyaratkan dalam quesioner penilaian KLA, kita harus bekerja lebih keras dan bersinergi demi meraih predikat KLA yang juga menjadi prioritas pembangunan Kabupaten Lombok Timur khususnya peningkatan sumberdaya manusia masa depan,”ujar Sekda. Kepala Dinas P3AP2KB Provinsi NTB Ir. Husnanidiaty Nurdin, MM. lebih menekankan proses…
-
Lombok Tengah Menuju Kabupaten Layak Anak 2021
Praya (17/02/2021) – Kabupaten Lombok Tengah berpacu mewujudkan predikat KLA dengan menyusun Tim, tugas tim menjemput bola dengan intensif berkoordinasi memenuhi kriteria yang disyaratkan dalam form penilaian KLA. “Kami sangat intens ingin meraih predikat KLA pada tahun 2021, untuk itu pembahasan Perda KLA terus dikawal supaya segera disahkan DPRD,” Ujar Drs. H. Muliardi Yunus Kepala Dinas P3AKB Kabupaten Lombok Tengah saat menerima tim monev provinsi. “Saat ini kami intensif mensosialisasikan UU Nomor 16 tahun 2019 tentang Perkawinan, jangan sampai masyarakat menikahkan anaknya yang masih berusia dibawah 19 tahun,”lanjutnya. Muliardi Yunus juga meminta Bappeda sebagai penentu arah pembangunan di Lombok Tengah untuk mengedepankan Perencanaan Pembangunan Responsif Gender (PPRD) yang sangat menentukan…