Kadis DP3AP2KB NTB Kunjungi Masyarakat Terdampak Longsor dan Banjir

Lombok Utara – Kejadian longsor dan banjir pada Minggu (16/10) kemarin di Desa Malaka menyebabkan sejumlah rumah warga rusak. Tidak hanya itu, mereka yang terdampak juga harus mengungsi sementara waktu. Senin (17/10) Bupati

Lombok Utara H. Djohan Sjamsu langsung mengunjungi para masyarakat yang terdampak bencana tersebut.
Pihaknya didampingi Wakil Bupati Danny Karter Febrianto R, Kalaksa BPBD Provinsi NTB Ruslan Abdul Gani, Kepala DP3AP2KB Provinsi NTB Dra. T. Wismaningsih Drajadiah, Kadis Sosial PPPA KLU Faturrahman, Kades Malaka H. Akmaludin Ikhwan. Di hadapan warga Dusun Setangi Bupati Djohan mengungkapkan, kita ambil pelajaran dari musibah bencana alam akibat utamanya disebabkan oleh longsor pegunungan.

“Untuk mengatasi agar tidak terjadinya banjir maupun tanah longsor setiap tahunnya Pemerintah akan melakukan penanaman pohon di lereng gunung,” ungkapnya.
“Harapan pohon yang ditanam nantinya dapat kita rawat dan perihara bersama-sama,” imbuhnya.
Bupati Djohan juga berharap, masyarakat yang terdampak dari Tanah Longsor dan banjir untuk selalu sabar menghadapi ujian tersebut. Adapun bantuan yang diberikan yaitu beras sebanyak 475 kg, tikar matras 2 paket, kidwear 2 boks, perlengkapan dapur keluarga 4 boks, terpal 2 buah, dan selimut 2 buah. Selanjutnya sedang dilaksanakan pendataan karena Dinsos Provinsi NTB juga akan memberikan bantuan kepada warga terdampak.

“Tetap bersabar dan ikhtiar, dan jangan khawatir kami selaku Pemerintah Daerah bersama dengan Pemprov untuk mencari solusi masalah ini bagaimana kedepannya pembangunan infrastruktur untuk mengatasi masalah longsor,” tandasnya.
Dalam laporan yang disampaikan Kalaksa BPBD Provinsi NTB Ruslan Abdul Gani menjelaskan, berdasarkan data BPBD NTB jumlah warga yang terdampak akibat banjir dan longsor yang terjadi di Dusun Setangi, Nipah, dan Malimbu, Desa Menggala Pengempus Sari dan Bentek Pemenang Barat (Telaga Wareng) di Kabupaten Lombok Utara sebanyak 353 KK atau 1.088 jiwa.
Rinciannya Dusun Malimbu 153 KK atau 478 jiwa dengan satu unit rumah terendam, Dusun Setangi 93 KK atau 281 jiwa dengan enam unit rumah terendam, Dusun Nipah 105 KK atau 321 jiwa, Dusun Telaga Wareng 2 KK atau 8 jiwa dengan dua unit rumah terendam.
“Selain itu dampak lainnya terdapat tujuh titik jalur utama pemenang senggigi terkikis longsor sehingga masih rawan untuk dilalui oleh kendaraan,” jelasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *