Tanjung, (11/06/2024) – Dalam rangka pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak, Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Provinsi NTB melaksanakan kegiatan Advokasi/Sosialisasi Anti Kekerasan dalam lingkup satuan pendidikan bertempat di aula SMKN 1 Tanjung, Kabupaten Lombok Utara.
Kepala sekolah SMKN 1 Tanjung, Sabri, M.Pd menyambut baik kegiatan yg dilaksanakan disekolahnya.
“kegiatan sosialisasi ini sangat penting dan urgent, saya harapkan anak-anak mengikuti dengan serius, kegiatan ini mengedukasi anak didik agar diberikan pencerahan terkait dampak kekerasan dan perkawinan anak”.ungkapnya.
Berkesempatan hadir, Kepala DP3AP2KB Provinsi NTB Dra. Nunung Triningsih pada arahannya dihadapan ratusan siswa mengingatakan “jangan dulu berpikir menikah”.
“anak-anakku bisa menjadi agen perubahan di tempatnya, baik di sekolah maupun di lingkungan masyarakat”.tegasnya
“kalian bisa menjadi pelopor untuk tidak melakukan kekerasan maupun perkawinan anak thd teman sebaya, dan menjadi pelapor ketika terjadi kekerasan.
Jika ditemukan kekerasan maupun perkawinan anak segera laporkan ke Tim PPK di sekolah atau bisa juga melapor ke SAPA129/WA ke 08111129129.
“Saya bangga anak-anak bisa aktif pada kegiatan ini, sehingga mampu merumuskan dan berdiskusi terkait isu kekerasan maupun perkawinan anak”.tutup Bu Nunung.
Dikesempatan yang sama, Narasumber Sri Helmi Hayati, M.Psy Psikolog mengupas tentang penyebab pernikahan anak, salah satunya adalah kurangnya kasih sayang orangtua, kehamilan diluar nikah, rasa ingin tahu dan mencoba.
Dalam sesi diskusi yang dipandu oleh Psikolog Hilmi : siswa dibagi menjadi 6 kelompok, dengan tema diskusi terkait perkawinan anak, perundungan/bullying, kenakalan remaja, miras dan narkoba.
Pencegahan perkawinan anak dapat dilakukan dengan penguatan keluarga, pendidikan seksual sejak dini dan melakukan advoksi melalui forum anak dan membuka wawasan dengan mengikuti kegiatan positif.
Pada akhir kegiatan, siswa siswi menyampaikan kesan pesannya terkait kegiatan ini yang salah satunya memyampaikan agar anak-anak diajak bersama menghindari perkawinan anak untuk menjadikan remaja unggul menuju Generasi Emas 2045, sementara kesan mereka thd kegiatan ini seru krn mereka dilibatkan secara langsung dan interaktif pd advokasi kali ini.
Suskes